|
---|
Monday, March 22, 2010
Aksi pembajakan memang dirasa sangat merugikan bagi para pelaku seni dimanapun. Masalah Itu juga sangat dirasa industri perfilman Hollywood dan Bollywood yang kini bergandengan tangan memberantas pembajakan.
Hollywood memang mulai panas dan agresif. Pada saat yang sama, Bollywood mulai berkibar. Langkah ini juga semakin mendekatkan dua industri besar tersebut. Koalisi pusat perfilman Barat dan Timur itu dilakukan antara Asosiasi Perfilman Amerika (MPAA) dan tujuh perusahaan India yang bertujuan memusnahkan pembajakan di industri perfilman.
Menurut Ketua MPAA yang akan pensiun, Dan Glickman, para pelaku industri saat ini sudah mulai sepaham. “Terutama dari pihak India, mulai mengerti pencurian atas karya mereka sudah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan,” paparnya, Jumat (19/3/10).
Koalisi untuk memberantas pembajakan film ini akan menggandeng sejumlah bioskop untuk memberangus pembajakan dengan media camcorder. Metode tersebut merupakan sumber dari sembilan puluh persen DVD bajakan yang beredar di pasaran.
Caranya, dengan memperketat pengamanan. Kemudian penyedia layanan internet ikut mendukung pembajakan melalui dunia maya. Termasuk keterlibatan politisi untuk memberikan hukuman bagi pembajak.
Industri film India memiliki sejarah pembajakan yang panjang. Secara tradisional, penduduknya tak terlalu menghargai kekayaan intelektual, seperti yang dilakukan Hollywood.
“Pembajakan adalah masalah utama industri ini, terutama di India,” kata CEO Reliance Big Pictures, Sanjeev Lamba. Pria itu merupakan salah satu dalang sukses film ‘3 Idiots’ yang didistribusikan studio yang ia kelola. Lamba juga dikenal sangat antipembajakan.
Hollywood pun memiliki kepentingan untuk mendorong India agresif dalam memberantas pembajakan. Pasalnya, pertumbuhan film di luar distrik dalam kota Los Angeles itu makin besar.
0 Comments:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)